Marus Dan Hati Ayam |
Nasi goreng adalah masakan terlezat nomor dua se dunia. Begitu banyak disuka di Indonesia bahkan sampai mancanegara. Ketenarannya membuat nasi goreng menjamur di seluruh pelosok tanah air. Dan menjadikan beberapa oknum tertentu menodainya dengan berdagang nasi goreng secara curang.
Bayangkan saja jika nsi goreng yang lezat itu ternyata
diolah dengan menggunakan nasi bekas cathering, ayam tiren, marus (darah sapis egar yang dibekukan) dan boraks.Sangat bahaya bagi tubuh jika dikonsumsi.
Ongky (nama samara) menurut reportase investigasi (25 februari 2012) telah beberapa tahun menggunakan bahan bahan berbahaya trersebut demi keuntungan berlipat. Kita sebagai konsumen yang cerdas hendaknya bisa berhati-hati dalam memilih makanan yang hendak kita konsumsi.
Secara mata kasar, nasi goring yang dicampur dengan bahan bahan berbahaya tampilannya tidak jauh berbeda dengan nasi goreng alami. Sebab nasi bekas cathering bisa disamarkan dengan campuran kecap dan bumbu bumbu lainnya, ayam tiren yang cenderung berbau busuk bisa disamarkan dengan boraks, dan penambahan bumbu yang banyak, Namun nasi goreng yang menggunakan marus akan lebih bisa dinilai.
Pada umumnya hati ayam mempunyai tekstur lebih padat dan mempunyai serat yang halus, sementara marus lebih lembek dan basah. Marus berbau amis, sebelum dimasak banyak dikerumuni lalat, berwarna coklat pekat. Sementara hati ayam alami, amisnya khas, sebelum dimasak tidak banyak dikerumuni lalat dan warnanya lebih pucat.
Nasi bekas (nasi yang sudah beberapa hari) cenderung mengandung bacillus cereus. Nasi yang sudah diinapkan akan membentuk spora, yang tahan panas. Spora ini tidak akan mati dengan pemanasan. Dan inilah yang kemudian akan menyebabkan efek samping ‘keracunan’.
Untuk itulah, sangat penting bagi kita untuk lebih memperhatikan makanan yang akan kita konsumsi.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment