Pendiri psikoanalisis : Sigmund freud adalah orang pertama yang merumuskan psikologi manusia (Asch, 1959:17). Menurut Freud : perilaku manusia merupakan hasil interaksi 3 sub sistem dalam kepribadian Id, Ego dan Superego.
Id : adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia – pusat instink (hawa nafsu --- dalam kamus agama). Dua instink yang dominan adalah (1) Libido---instink reproduktif yang menyediakan energy dasar untuk kegiatan-kegiatan yang konstruktif.
Disebut juga (eros) yang dalam konsep Freud bukan hanya meliputi dorongan sexual tetapi juga segala hal yang mendatangkan kenikmatan termasuk kasih ibu, pemujaan pada Tuhan dan cinta diri (narcisism); (2) Thanatos --- instink destruktif dan agresif, yang juga merupakan instink kematian. Semua motif manusia adalah gabungan antara eros dan thanatos. Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle). Ingin segera memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani manusia. Walaupun Id mampu melahirkan keinginan, ia tidak mampu memuaskan keinginannya.Ego ; berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di luar, merupakan mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan realistic dan rasional. Ego lah yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud yang rasional (pada pribadi yang normal). Ia bergerak berdasarkan realitas (reality principle). Ketika Id mendesak anda membalas ejekan dengan ejekan lagi, ego lah yang memperingatkan anda bahwa lawan anda adalah ‘bos’ yang dapat memecat anda. Kalau anda mengikuti desakan Id, anda konyol, andapun baru ingat bahwa tidak baik melawan atasan (lebih-lebih pada hubungan industrial pancasila).
Super Ego : adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Super ego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma social dan cultural masyarakatnya. Ia memaksa Ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan kea lam bawah sadar. Id dan super ego berada dalam bawah sadar, sedangkan ego berada di tengahnya, antara memenuhi desakan id dan peraturan super ego. Untuk mengatasi ketegangan, ego dapat menyerah ada desakan Id, tetapi berarti dihukum oleh super ego dengan perasaan bersalah.
Untuk menghindari ketegangan , konflik atau frustasi ego secara tak sadar lalu menggunakan mekanisme pertahana ego , dengan mendistorsi realitas. Secara singkat dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (Ego) dan komponen social (Super Ego); atau unsur animal, rasional dan moral (hewani, akali dan nilai).
Sumber : Psikologi Komunikasi : 19-20.
No comments:
Post a Comment