Selalu meributkan masalah perut yang gede, itulah wanita, apalagi bagi yang sudah pernah melahirkan. Selain diet dan olah raga teratur, ada satu tarian yang bisa berpengaruh memperindah bentuk pinggul dan perut. Inilah dia Belly Dance. Simak yuuk...!
Mengapa Belly Dance? Sheri Waldrop, seorang pengamat belly dance menyatakan bahwa; Latihan ini menggerakkan sekelompok otot di bagian abdomen (perut bawah), pelvis (pinggang), trunk (bagian perut atas), diafragma (batas perut dada), tulang belakang, sampai leher dan tangan untuk bergerak secara rutin/ritmis.
Tulang belakang adalah bagian tubuh yang paling banyak terdiri dari tulang dan serabut otot. Sebanyak 33 ruas bergandengan satu dengan yang lain, direkat oleh sambungan/sendi, tulang rawan, dan serabut otot. Hampir semua gerakan otot torso (bagian badan atas) sangat ditentukan oleh kelenturan dan fungsi tulang belakang. Akibatnya, latihan otot-otot perut akan langsung melatih juga tulang belakang, membuat kita relatif terhindar dari cidera.
Mengapa Belly Dance? Sheri Waldrop, seorang pengamat belly dance menyatakan bahwa; Latihan ini menggerakkan sekelompok otot di bagian abdomen (perut bawah), pelvis (pinggang), trunk (bagian perut atas), diafragma (batas perut dada), tulang belakang, sampai leher dan tangan untuk bergerak secara rutin/ritmis.
Tulang belakang adalah bagian tubuh yang paling banyak terdiri dari tulang dan serabut otot. Sebanyak 33 ruas bergandengan satu dengan yang lain, direkat oleh sambungan/sendi, tulang rawan, dan serabut otot. Hampir semua gerakan otot torso (bagian badan atas) sangat ditentukan oleh kelenturan dan fungsi tulang belakang. Akibatnya, latihan otot-otot perut akan langsung melatih juga tulang belakang, membuat kita relatif terhindar dari cidera.
Selama melakukan gerakan yang berirama, tubuh akan terbantu meningkatkan aliran cairan synovial (cairan pelumas persendian). Jika dilakukan secera benar gerakan otot-otot perut akan membantu mengurangi percepatan ausnya ruas-ruas tulang belakang.
Agak berbeda dengan gerakan pada balet yang cenderung akan berefek menghambat perkembagan tulang, gerakan belly dance justru sesuai dengan liukan alamiah tubuh wanita. Gerakan saat menari merupakan latihan dengan bebani yang berefek menguatkan sekaligus mencegah keropos tulang.
Sementara Dr Carolle Jean-Murat, MD menyatakan belly dance sangat efektif membakar lemak tubuh, sehingga jika dilakukan secara terprogram, misalnya seminggu 2 kali dengan intensitas cukup, bisa dijadikan program pelangsingan. Berlatih belly dance bisa diseling dengan latihan aerobik seperti jogging atau berenang pada hari tidak berlatih belly dance. dan akan lebih optimal jika dibantu dengan pola makan sehat.
Perhatikan bagi yang mempunyai masalah dengan tulang belakang. Ahli kesehatan tulang belakang, dr Tinah Tan perlu menyatakan bahwa ada jenis gerakan yang bisa membahayakan tulang belakang, terutama jika dilakukan oleh mereka yang belum terlatih dan lebih-lebih yang ada problem dengan tulang belakang (soine). Misalnya, gerakan kayang (backbend, menarik bagian tubuh atas ke arah belakang), meliukkan tulang belakang (bagian pinggang) ke arah kiri-kanan dengan sangat kuat.
No comments:
Post a Comment